Bertahun-tahun bersama, bahkan kini dengan
jumlah yang hanya satu per enam, hatiku masih tegar dengan beberapa kehilangan.
Namun kini, kehilangan itu lebih terasa. Lebih berarti.
Dengan mimpi-mimpi yang kita tautkan bersama.
Bersama pula merasakan pahit-manis kehidupan sebai pejuang generasi tangguh.
Namun kebersamaan itu takharus lagi ada dalam bentuk nyata. Kalian akan
pergi...
Dalam pengantar filsafat yang kita pelajari
semester 1 kemarin, ada belum entu harus berwujud. Yang penting subransinya.
Maka bagiku, yang pergi dari kalian hanyalah raga dan beberapa potong dari
jiwa, sepotong lagi masih ada di sini. Dalam hati.
Keputusan yang kita ambil sangatlah besar.
Ini yang akan menentukan kita bagaimana kelak. Karena hidup adalah sebuah
rangkaian pilihan-pilihan yang terurut menjadi satu. Menghormati semua pilihan,
dengan pengorbanan yang sangat banyak.
MAGENTA sepertinya sudah makin merasuk.
Jangan-jangan warna darahku berubah! Bukan hanya sebagai anggota dalam grup
facebook, namun keberadaannya msih terus terpatri. Karena itulah yang akan
terbordir di jidat kita setelah cap PMDG.
Aku akan sangat kehilangan. Teman bermimpiku
pergi, kata-kata indah yang terlontar ataupun terukir pupus, celotehan ramai
itu berkurang. Namun aku tak bisa berharap lebih. Karena memag kenyataannya
kita tak akan mungkin terus hidup bersama. Hanya waktu yang mengatur kapan hal
itu terjadi.
Aku masih bersama Gontor, yang telah
membesarkan kita bersama seperti ini, kalian yang meninggalkannya kuharap masih
menyisakan ruang dalam hati. Masih ada Gontor di sini, dalam hati.
Seperti yang terus kita katakan. Kita mungkin
belum bisa menjadi sukses untuk kali ini atau lima tahun ke depan. Lihat
bagaimana mereka yang selalu memandang kita dengan sebelah mata dan hati
tertutup dulu agaimana kita sepuluh tahun ke depan. Bila tak cukup, tunggu dua
puluh tahun, atau mungkin bisa tak selama itu. Kita semua akan menjadi sesuatu.
Yang tak hanya dipandang dengan dua mata, namun dipandang hebat karena ketangguhan
kita menatap dunia. Sudah pernah ditempa seperti baja, hidup bukanlah rangkaian
dari kemustahilan. Kelak kita akan berbagi cerita. PANDORA mungkin hanya
menjadi cerita masya’ir kita selama kurang lebih enam tahun di pondok walau tak
bisa mewakili semuanya, namun nanti kita akan bercerita bersama. Bagaimana
hasil didikan tempaan tersebut kelak.
لا
أقول ودعا بل إلى اللقاء
Sampai jumpa nanti. Di saat kita
telah menjadi besar dalam makna sebenarnya.
*aku yang kehilangan.