Beberapa hari terakhir ini ada yang berbeda. Bayangkan
saja, agenda harian yang biasanya padat dimulai dari mengajar, kuliah, isyrof,
keliling saat belajar malam, otomatis hilang saat liburan. Hanya berdiam apa
guna? Kata seorang teman, kita hidup harus bisa menggetarkan apabila tidak ada
getaran. Do something usefully. Bosan
dengan diam, akhirnya aku memutuskan menikmati hari dengan gaya baru. Bila
biasanya aku dan beberapa temanku mengantar kepergian matahari (baca:sun
set),
maka kini kami ingin menjemput matahari terbit. Sun rise di bangunan
paling tinggi yang dapat kami capai. Sejauh ini sudah empat kali di tiga tempat
berbeda kami melakukan ritual ini. Beberapa gagal karena langit yang sedang
sendu. Tak ijinkan matahari untuk muncul. Pagi
berarti semangat baru. Setelah kepenatan dari hari kemarin, satu masalah
terlewati. Melihat matahaari terbit membuat perasaan menjadi terbakar, terlebih
dengan hawa pagi yang menyejukkan. I
love morning!