Di postingan terdahulu aku sudah
banyak menulskan rasanya akan meninggalkan pondok, namun aku masih di sini. D
tempat yang masih kusebut dengan rumah.
Karena pernah merasakan ingin
keluar dan ternyata masih tetap di sini di akhir, rasa syukurku saat kembali
adalah dua kali lipat. Syukur masih bisa menghirup udara ini lagi, syukur
karena sepertinya apa yang Allah takdirkan padaku untuk memilih sepertinya
tepat. Memang ini yang aku butuhkan.
Kamis kemarin kakak kelasku baru
saja wisuda. Aura setelah skripsi, terlebih wisuda memang sangat berbeda. Masih
semester tiga saja rasa syukurku sudah besar seperti ini, apalagi jika nanti
sudah wisuda? Ya Rabb.... semoga kami termasuk oraqng-orang yang dapat pandai
bersyukur.
Rasa kurang syukur itu selalu ada
saat kita merasa tak puas, selalu merasa apa yang kita miliki itu kurang.
Kurang baik, kurang bagus, kurang positif. Alamiahnya manusia memang seperti
itu. Namun jangan pernah mengandalkan emosi dan ego semata dalam mengambil
keputusan. Kadang kala kita selalau meraqsa diri kita yang paling benar, but
who knows you better? Kita tidak pernah melihat bgaimana kita berlaku kan?